MENGELOLA KONFLIK
DEFINISI KONFLIK
Konflik adalah segala macam interaksi
pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik
organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua
atau lebih anggota anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas
atau kegiatan kerja karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.
PANDANGAN KONFLIK
Arti
konflik telah dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang
saling berbeda. Konflik sering dikonotasikan sebagai hal yang sangat
mengganggu (barrier). Sikap terhadap konflik dalam suatu organisasi
telah berubah dari waktu ke waktu. Seorang ahli bernama STEPHEN P.ROBINS
telah menelusuri perkembangan mengenai konflik, dengan penekanan pada
perbedaan pandangan Tradisional dan pandangan baru atau Interaksioni.
Perbedaan pandangan ini dapat ditujukan dalam tabel dibawah ini.
PANDANGAN LAMA
1. Konflik dapat dihindari
2. Konflik disebabkan oleh kesalahan kesalahan Manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau pengacau.
3. Konflik mengganggu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal.
4. Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik
5. Pelaksanaan kegiatan organisasiyang optimal membutuhkan penghapusan konflik.
PANDANGAN BARU
1. Konflik tidak dapat dihindarkan
2.
Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi,
perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi
dan nilai nilai pribadidan sebagainya.
3. Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai tingkatan
4. Tugas manajemen adalah mengelola konflik dan penyelesaiannya.
5. Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat.
JENIS-JENIS KONFLIK
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu
3. Konflik antar individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi
METODA- METODA PENGELOLAAN KONFLIK
1. Metoda stimulasi konflik
2. Metoda Pengurangan konflik
3. Metoda Penyelesaian konflik
1. METODA STIMULASI KONFLIK
Konflik
dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik
dalam melaksananakan kegiatan kerja kelompok. Situasi dimana konflik
terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi
pasif. Ciri-ciri pada situasi seperti ini adalah:
· Kejadian, perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang orang bekerja lebih baik diabaikan,
· Para anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan pelaksanaan kerja
Konflik
dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik
dalam melaksananakan kegiatan kerja kelompok. Situasi dimana konflik
terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi
pasif. Ciri-ciri pada Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian
cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan kegiatan kerja kelompok.
Situasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut
berinisiatif dan menjadi pasif, Sehingga Manajer dari kelompok ini perlu
merangsang timbulnya persaingan dan konflik yang dapat mempunyai efek
penggemblengan.
Metode ini dapat dilakukan dengan cara:
· Memasukan atau menempatkan orang luar kedalam kelompok
· Penyusunan kembali organisasi
· Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan
· Pemilihan manajer yang tepat
· Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
2. METODE PENGURANGAN KONFLIK
Metode
ini menekan terjadinya antogonisme yang ditimbulkan oleh konflik, lebih
sering mengelola konflik dengan “pendinginan suasana” tetapi tidak
menangani masalah yang semula menimbulkan konflik. Hal ini dapat
dilakukan dengan:
· Pendekatan efektif pertama mengganti
tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa
diterima kedua kelompok.
· Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama.
3. METODE PENYELESAIAN KONFLIK
Metode
penyelesaian konflik secara langsung mempengaruhi pihak pihak yang
bertentangan. Metoda yang digunakan mencakup perubahan dalam struktur
organisasi, mekanisme koordinasi,dan sebagainya. Ada tiga metoda dalam
menyelesaikan konflik;
Dominasi dan penekanan.
Dapat dilakukan dengan cara;
a) Kekerasan (forcing) :
bersifat penenkanan otokratik
b) Penenangan (smoothing) :
cara diplomatis
c) Penghindaran (avoidance) :
menghindar untuk mengambil posisi yang tegas
d) Aturan Mayoritas (Majority rule) :
melakukan pemungutan suara (voting)
Kompromi
Mencari jalan tengah cara ini dapat dilakukan dengan;
a) Pemisahan (separation) :
pihak yang bertentangan dipisahkan sampai ada persetujuan
b) Arbitrasi (perwasitan) :
pihak ketiga dimintai pendapat,kembali pada peraturan yang berlaku
c) Penyuapan (bribing):
salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesaian konflik.
Pemecahan Masalah Integratif
Konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui tekhnik tekhnik;
a) Konsensus
Dimana pihak yang bertentangan bertemu mencari peneyelesaian terbaik, bukan mencari kemenangan sesuatu sepihak.
b) Konfrontasi
Pihak
pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung
satu sama lain, diperlukan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan
untuk menerima penyelesaian, penyelesaian konflik yang rasional sering
dapat ditemukan.
c) Tujuan Tujuan yang lebih Tinggi (superordinate goals)
Metoda penyelesaian konflik dengan persetujuan bersama untuk menetapkan tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar