Minggu, 17 Agustus 2014




Pengolahan citra digital Presentation Transcript

Pengolahan Citra digital
Representasi Citra Dan Warna
Di kerjakan secara bersama oleh :
Din Afriansyah 08100265
Agus Dedi Maha 08100253
Bina Wati 08100043
Ernita Vrany Maya 08100049 

Defenisi Citra
Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan informasi berbentuk visual.
“ a picture is more than a thousand words” artinya “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” maksudnya sebuah gambar akan memberikan informasi lebih banyak daripada informasi yang disajikan dalam bentuk kata-kata .
Kata citra diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi , yang dinyatakan oleh f(x,y), di mana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial (x,y) menyatakan intensitas (kecerahan) citra pada titik tersebut (Gonzalez dan Woods, 2008).
Citra digital adalah citra f(x,y) yang telah dilakukan digitalisasi baik koordinat area maupun brightness level. Nilai f di koordinat (x,y) menunjukkan brightness atau grayness level dari citra pada titik tersebut.
Satuan terkecil dari citra digital disebut piksel ( pixel atau picture element ). Umumnya citra dibentuk dari kotak-kotak persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antara piksel adalah sama pada seluruh bagian citra

Aturan koordinat representasi citra digital (sumber : Gonzalez dan Woods, 2008) 06/10/11

Representasi Citra
Dalam komputer setiap piksel diwakili oleh dua buah bilangan bulat ( integer ) untuk menunjukkan lokasi dalam bidang citra, misalnya koordinat (0,0) digunakan untuk pojok kiri atas citra dan koordinat (m-1,n-1) digunakan untuk pojok kanan bawah dalam citra berukuran
m x n piksel. Selain itu, citra digital juga direpresentasikan dalam bentuk matrik.
Pembentukan Citra
Citra ada dua (2) macam :
Citra Kontinu
Dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog
Contoh : Mata manusia, kamera analog
Citra Diskrit
Dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra
kontinue
Contoh : Kamera digital, scanner

Citra Digital
Komputer digital bekerja dengan angka presisi berhingga, jadi hanya citra dari diskrit yang dapat diolah komputer, citra diskrit = citra digital. Citra digital merupakan suatu array 2 dimensi yang elemennya menyatakan tingkat keabuan dari elemen gambar.
Citra yang dihasilkan direkam datanya bersifat kontinue harus dirubah dahulu menjadi citra digital dengan konversi sehingga dikenal komputer.
Proses tersebut disebut digitasi, yaitu membuat kisi-kisi arah horizontal dan vertical sehingga terbentuk array 2 dimensi.


Proses Pengolahan Data Citra
Komputer hanya dapat mengakses data digital, oleh karena itu untuk pengolahan data digital analog terdapat proses konversi yang disebut proses Analog Digital Conversi (ADC). Tujuan dari proses ADC adalah agar dapat diakses komputer, karena data asli atau fakta bersifat analog tidak bisa diolah oleh komputer, komputer hanya mengolah data digital.

Gambar Komputer Analog digital Conversation 06/10/11

Elemen Citra Digital
Brightness, kecerahan atau intensitas cahaya yang dipancarkan pixel dari citra yang dapat ditangkap oleh sistem pengliatan
Contrast, kontras menyatakan sebaran terang “lightness” dan gelap “darkness” di dalam gambar
Countour , kontur merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada pixel yang bertetanggaan
Color, warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek
Sharp, bentuk sebagai properti instristik dari objek 3 dimensi
Texture, tekstur dicirikan sebagai distribusi spasial sari derajat keabuan di dalam sekumpulan pixel yang bertetanggaan.


Referesentasi Citra Digital
Bitmap
Gamba r Bitmap dipresentasikan dalam bentuk matrik, atau dipetakan dengan menggunakan bilangan binner atau sistem bilangan lain, memiliki kelebihan untuk memanipulasi warna namun untuk merubah objek lebih sulit.
Grafik
Gambar Grafik data tersimpan dalam bentuk vektor posisi, dimana yang tersimpan hanya informasi vektor posisinya dengan bentuk sebuah fungsi , lebih sulit dalam merubah warna tapi lebih mudah membentuk objek dengan cara merubah nilai


Pengolahan Citra Digital
Secara umum Langkah-langkah dalam pengolahan citra digital




(Gonzalez dan Woods, 1992) 06/10/11


Sistem Pengolahan Citra Digital
S istem pengolahan data merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan atau terintegrasi untuk membentuk suatu sistem antara data, perangkat keras, perangkat lunak, prosedure pengolahan, dan tenaga pelaksana .


Perkembangan Penerapan Pengolahan Citra
Perbaikan citra untuk membantu interprsetasi
Proses Scanning data untuk mesin
Teknis pemroses citra pertama kali untuk perbaikan gambar koran yang dikirim melalui kabel antara London dan Newyork (awal 1920). Pengiriman data tersebut mengurangi waktu dari 1 minggu menjadi 3 jam untuk menyebrangi Atlantic, dimana data tersebut harus diubah dahulu dalam bentuk kode pada waktu dikirimkan dan kemudian direkonstruksikan kembali dengan peralatan cetak khusus.

Sisten Bartland dapat mengkodekan citra menjadi 5 tingkat keabuan dan pada tahun 1929 berhasil meningkatkan menjadi 15 keabuan.
Perbaikan citra digital dengan menggunakan teknik komputer dimulai tahun 1964, yaitu sebuah citra bulan yang berasal dari jet Propulsion Lab. Yang ditransmisikan Ranger-7
Mulai tahun 1964, sampai sekarang bidang pemrosesan berkembang ke semua bidang dengan tujuan interprestasi dan analisa.


Aplikasi Pengolahan Citra (1)
Bidang Perdagangan
Pembacaan bar code pada barang di supermarket
Pengenalan huruf/angka pada formulir secara otomatis
Bidang Militer
Mengenali peluru kendali melalui sensor visual
Mengidentifikasi jenis pesawat musuh
Bidang Kedokteran
Deteksi Kanker dengan sinar X
Rekonstruksi foto janin hasil USG
Bidang Biologi
Pengenalan kromosom melelui gambar mikroskopik


Aplikasi Pengolahan Citra (2)
Komunikasi Data
Pemampatan Citra Transmisi
Hiburan
Pemampatan Video MPEG
Robotika
Visual guided autonomous navigation
Pemetaan
Klasifikasi penggunaan tanah melalui foto udara
Geologi
Mengenali jenis bebatuan melalui foto udara
Hukum
Pengenalan sidik jari
Pengenalan foto narapidana

Citra Warna
Warna ( Color)
– Warna : persepsi yang dirasakan oleh sistem visual
manusia terhadap panjang gelombang cahaya yang
dipantulkan oleh objek.
– Warna-warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia
merupakan kombinasi cahaya dengan panjang berbeda.
Kombinasi yang memberikan rentang warna paling lebar
adalah red (R), green(G)dan blue (B).


Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255 warna. Berarti setiap pixel mempunyai kombinasi warna sebanyak 16 juta warna lebih. Itulah sebabnya format ini dinamakan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam.





Palet Warna
Bagaimana sebuah citra direpresentasikan dalam file?
รบ Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah
gambar, kita harus memiliki palet dan kanvas
Palet: kumpulan warna yang dapat membentuk citra, sama halnya
seperti kita hendak melukis dengan cat warna, kita memiliki palet
yang bisa kita isikan berbagai warna cat air
Setiap warna yang berbeda dalam palet tersebut kita beri nomor
(berupa angka)
Contoh untuk citra monokrom (warnanya hanya putih-abuabuhitam),
berarti kita memiliki palet sbb:

Tiga kuantisasi Yang Dapat Digunakan Untuk Menggambarkan warna
Hue ditentukan oleh dominan panjang gelombang. Warna yang dapat
dilihat oleh mata memiliki panjang gelombang antara 400 nm (violet) -
700 nm (red) pada spektrum electromagnetic.
• Saturation ditentukan oleh tingkat kemurnian, dan tergantung pada
jumlah sinar putih yang tercampur dengan hue. Suatu warna hue murni
adalah secara penuh tersaturasi, yaitu tidak ada sinar putih yang
tercampur. Hue dan saturation digabungkan menentukan chromaticity
suatu warna. Intensitas ditentukan oleh jumlah sinar yang diserap.
Semakin banyak sinar yang diserap semakin tinggi intensitas warnanya.

 • Sinar Achromatic tidak memiliki warna, tetapi hanya ditentukan
oleh atribut intensitas. Tingkat keabuan (Greylevel) adalah ukuran
intensitas yand ditentukan oleh energi, sehingga merupakan suatu
kuantitas fisik. Dalam hal lain, brightness atau luminance ditentukan
oleh persepsi warna (sehingga dapat merupakan efek psychology).
Apabila diberikan sinar biru dan hijau dengan intensitas yang sama,
sinar biru diterima (perceived) lebih gelap dibandingkan sinar hijau.
Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi intensitas manusia adalah
non-linear, misalkan perubahan intensitas yang dinormalisasi dari 0.1 ke
0.11 dan 0.5 ke 0.55 akan diterima dengan perubahan tingkat kecerahan
(brightness) yang sama.


Penutup
Referensi :
Buku Bacaan : Teori Pengolahan Citra Digital, Penerbit Andi.
Okky Dwi Nurhayati, ST, MT ; Universitas Diponegoro.
Khasnur Hidjah, S.Kom., M.Cs.
Bertalya, Universitas Gajah Mada.








www.slideshare.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar